Ketua Partai Islam Se-Malaysia (PAS) Abdul Hadi Awang mengatakan, “Salah satu cara baru untuk melakukan penjajahan adalah dengan menebar pemikiran sekularisme.”
Berbicara dalam Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-22 di Tehran, Abdul Hadi Awang menyebut Sekularisme sebagai alat imperialisme musuh. “Sebelum muncul krisis pemikiran dan partisan, umat Islam dahulu adalah umat yang bersatu,” jelasnya.
Ditandaskannya bahwa kemuliaan Islam adalah karena Islam itu sendiri dan kemuliaan umat Islam karena mengikuti ajaran agama ini. Jika umat Islam sadar tidak akan ada unsur asing yang dapat memengaruhinya. Islam adalah agama satu-satunya yang menyatukan umat manusia dan memerhatikan seluruh aspek kehidupan. Islam adalah agama yang menyingkirkan seluruh ideologi selainnya.
Abdul Hadi Awang mengungkapkan, Islam tidak menentang kebangsaan dan kesukuan yang berbeda. Tetapi Islam menolak fanatisme terhadap kesukuan. Syariat Islam dan ijtihad menekankan soal persatuan, sehingga masalah furu’ tidak seharusnya menjadi pemicu lahirnya perselisihan. Dahulu Islam adalah kekuatan politik yang paling besar di kawasan. Dahulu musuh tidak pernah berhasil mewujudkan impiannya menguasai negeri-negeri Islam berkat kesadaran umat Muslim yang mencegah terlaksananya program musuh. Musuh lalu masuk dengan cara memisahkan penguasa dari rakyat di negeri-negeri Muslim.
Pemimpin PAS menambahkan, “Sangat disayangkan, sebagian pemikiran Barat telah menghambat umat Islam melaksanakan ajaran yang diyakininya. Di Barat dikesankan adanya perpecahan di antara ulama. Barat berupaya keras untuk mengokohkan agama Kristen meski di sana terdapat banyak sekali perpecahan.”
Paham sekularisme, menurut Awang, adalah pemikiran yang sengaja ditebar oleh musuh di negeri-negeri Islam. Abdul Hadi Awang di akhir pembicaraanya menyatakan bahwa umat Islam baik Sunni maupun Syiah sama-sama menantikan kedatangan Imam Mahdi (as) yang bakal menjadi poros bagi persatuan umat ini. - taghrib.ir (link)
No comments:
Post a Comment